Hari jadi banyumas 6 April 1582 M bertepatan dengan Jumat Kliwon Rabiul awal 990 H, hasil Pansus Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang bertugas dengan dasar SK DPRD Kab. Banyumas No. 172/09/1988 tanggal 11 Oktober 1988. Pansus dengan masa bhakti 1987 – 1992 terdiri dari 9 orang ;
- M . Karsidi ( ketua)
- M. Jusuf M ( wakil Ketua)
- Soenarto Martowijoto (Pelapor)
- Suharto Abdul Azis (Anggota)
- Kadi Arsamenggala (Anggota)
- Soenarto, BcHk ( Anggota)
- Soedaris (Anggota)
- Soemedi(Anggota)
- Hadi Sutikno (Anggota)
DPRD juga meminta bantuan Drs. MM. Sukarto K. Atmodjo dari sub Balai Arkeologi Nasional Yogyakarta Surat No 170/1335/51-88 tertanggal 30 Nopember 1988
Panitia Khusus melaksankan tugasnya dengan menggunakan cara :
- Wawancara
- Melaksanakan research lapangan
- Melaksanakan pengeboran dan penggalian
- Mencari data di luar kabupaten Daerah tingkat II Banyumas
- Menyelenggarakan seminar
Penentuan criteria pokok hari jadi : sumber dan mitologi serta dongen yang tersebar di masyarakat dengan memperhatikan :
- Di cari yang setua mungkin
- Mampu menimbulkan rasa bangga penduduk dan warga masyarakat seluruhnya
- Mempunyai cirri khas atau identitas yang jelas
- Bersifat Indosentris dan bukan Neerlande sentries artinya adipati/bupati bukan diangkat oleh gubernur Jenderal Belanda, tetapi diangkat oleh pemerintah/Raja yang berkuasa sebelum datangnya Belanda
Untuk memenuhi criteria tersebut , sumber prasasti , naskah kuno sampai ditetapkan hari jadi belum diketemukan
Penijauan 6 April 1582 dalam aritmetika
Kontroversi hari jadi Kabupaten Banyumas 6 April 1582 , Jumat Kliwon Rabiul Awal 990 Hijrah dengan Masa Pemerintahan Joko Kahiman ( adipati Warga Utama II) 1582-1583 ,jelas sangat mungkin. Dalam hitungan aritmetika transformasi masehi ke Jawa dan Hijrah tanggal 6 April 1582 bertepatan dengan selasa kliwon 1 Robiul Awal 990 H. Ditinjau dari masa pemerintahan hanya 1 tahun ( 1582 – 1583) sangat tidak logis dengan cerita legenda , tetntang babad Banyumas yang ada di masyarakat
ADIPATI DAN BUPATI
KABUPATEN BANYUMAS 1582 sd SEKARANG
1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 – 1705
6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830)
Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar